20.4.11

Harta Terbaik

Dari Tsauban RA, beliau berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda, "Seutama-utama dinar (harta) yang dikeluarkan seorang adalah dinar yang dikeluarkan (diinfaqkan) untuk keluarganya dan dinar yang diinfaqkan untuk kendaraannya yang digunakan di jalan Allah serta dinar yang diinfaqkan kepada sahabatnya yang dipergunakan untuk jalan Allah." (Riwayat Muslim).

Takhrij Hadits
Hadits ini di riwayatkan imam Muslim dalam shahihnya, kitabuzakaat, Bab Fadlu Nafaqah 'alal 'iyaal wal Mamluk no.994 2/691-692 dengan sanadnya kepada Tsauban RA maula Rasulullah SAW.

Penjelasan Hadits
Islam memandang harta sebagai bagian dari kehidupan dan sebagai pilar dan tonggak kehidupan. karena itu Islam memberikan aturandan batasan dalam membelanjakan dan menginfaqkannya.
Hadits inimenjelaskan harta yang paling utama yang dimiliki seorang muslim apabila dibelanjakan atau diinfaqkan kepada tiga perkara.
  1. Nafkah yang dikeluarkan untuk keluarganya. Nafkah ini digunakan untuk mencukupi kebutuhan dan menjaga mereka sehingga tidak terlantar. Selanjutnya membiayai mereka dalam mewujudkan kehidupan mereka yang penuh ibadah.
  2. Nafkah yang dibelanjakan untuk kendaraannya yang digunakan untuk berjuang di jalan Allah SWT. dan beribadah semata kepadaNya. Kendaraan inilah yang akan memperlancar perjalanan amalnya berupa menuntut ilmu, berdakwah dan berjihad di jalan Allah SWT dengan segala bentuk amal shalihnya.
  3. Nafkah yang dibelanjakan untuk membantu saudara dan sahabat-sahabatnya yang berkumpul dalam ketaatan kepada Allah SWT dengan membina diri, dakwah dan jihad di jalan Allah SWT. Sebab nafkah ini membantu mereka memenuhii kebutuhannya dan selanjutnya mereka tetap kokoh dan istiqamah dalam barisan kaum muslimin yang memperjuangkan kejayaan Islam.
Alangkah indahnya seorang yang dapat membelanjakan seluruh hartanya untuk tiga perkara ini. Semoga Allah SWT memberikan taufiq dan kemudahan kepada kita dalam merealisasikan anjuran Nabi Muhammad SAW ini.

8.4.11

Pijakan Ibadah

Dari 'Aabis bin Rabii'ah dari 'Umar RA, saat mendatangi Hajar Aswad beliau berkata, "Sesungguhnya aku tahu (yakin) engkau adalah batu, yang tidak bisa mendatangkan bahaya dan tidak (pula) mendatangkan manfaat (kebaikan). Seandainya aku tidak pernah menyaksikan Rasulullah SAW menciummu, niscaya aku tidak (akan) menciummu."

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons